Ratapan 2:11-12
2:11 Mataku kusam dengan air mata
,
remuk redam hatiku;
hancur habis
hatiku
karena keruntuhan
puteri bangsaku, sebab jatuh pingsan
kanak-kanak dan bayi di lapangan-lapangan kota.
2:12 Kepada ibunya mereka bertanya: "Mana roti dan anggur
?
", sedang mereka jatuh pingsan seperti orang yang gugur di lapangan-lapangan kota, ketika menghembuskan nafas
di pangkuan
ibunya.
Ratapan 2:19-20
2:19 Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu
bagaikan air di hadapan Tuhan,
angkatlah tanganmu
kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan
karena lapar di ujung-ujung jalan!
2:20 Lihatlah, TUHAN, dan tiliklah, kepada siapakah Engkau telah berbuat ini? Apakah perempuan harus makan anak kandungnya,
anak-anak yang masih dibuai?
Apakah dalam tempat kudus Tuhan
harus dibunuh
imam dan nabi?
Ratapan 4:4-5
4:4 Lidah bayi melekat pada langit-langit
karena haus;
kanak-kanak meminta roti, tetapi tak seorangpun yang memberi.
4:5 Yang biasa makan yang sedap-sedap mati bulur di jalan-jalan; yang biasa duduk di atas bantal kirmizi
terbaring di timbunan
sampah.
Ratapan 4:9-10
4:9 Lebih bahagia mereka yang gugur karena pedang dari pada mereka yang tewas karena lapar,
yang merana dan mati sebab tak ada hasil ladang.
4:10 Dengan tangan sendiri wanita yang lemah lembut memasak kanak-kanak
mereka, untuk makanan mereka tatkala runtuh puteri bangsaku.
Sumber: http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Rat 2:11,12,19,20;4:4,5,9,10
Copyright © 2005-2024 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)